Hambatan- hambatan yang dihadapi Islam di Prancis

الأحد، 3 مارس 20130 komentar



Hambatan- hambatan yang dihadapi Islam di Prancis
            Meski  Islam berkembang pesat di Prancis, bukan berarti islam tidak mengalami hambatan. Pluralitas masyarakat, faktor sintimen ekonomi, social, ras dan juga agama memicuh terjadinya kecemburuan (konflik) di tengah-tengah mayarakat. Problem yang tak kalah seriusnya adalah soal identitas keislaman. Prancis yang menganut sistem sekuler (pemisahan agama dan negara), tentu menghadapi kendala-kendala tertentu bagi hak-hak keberagamaan para muslim. Soal persediaan makanan halal misalnya, atau hak mengenakan jilbab bagi muslimah di ruang-ruang publik, termasuk di sekolah, kerap mewarnai tarik ulur ketegangan antara komunitas muslim dengan pemerintah. Menteri Dalam Negeri Prancis sebelum Sarkozy, Charles Pasqua, pernah bersumpah akan menyapu bersih kaum fundamentalis Islam” dari negerinya. Menurutnya, Prancis adalah negara sekuler. Karenanya semua muslim Prancis harus menyesuaikan diri dengan keadaan misalnya berpakaian ala eropa. Pasqua membeberkan kecurigaannya terhadap Islam sebagai ancaman atas kepentingan tradisi dan budaya Prancis. Selain itu Pasqua juga tidak menghendaki pelajaran Agama Islam diajarkan di sekolah. Beberapa buku Islam yang selama ini dipakai dinyatakan terlarang. Dengan dalih melanggar hokum, Pasqua juga melarang dibukanya beberapa madrasah yang mempelajari al-Qur’an. Kepada warga non Muslim, ia menyeruhkan agar waspada akan segala hal yang berbau Islam seperti jilbab.Pasqua gencar melakukan kampanye “pengosongan kaum imigran”. Ia berdalih, Prancis tidak lama lagi akan menjadi “Negara Imigran”. Kecemasan pasqua dan kalangan pemerintah Prancis itu antara lain karena agama atau nilai-nilai Islam yang dianut para imigran ketika di negeri asalnya, tetap dipertahankan dalam kehidupannya di Prancis, sehingga turut berperan besar dalam penyebaran Islam di Negara itu apalagi umat Islam tanpa berupaya eksis dan menunjukkan keislamannya, tanpa harus larut dalam budaya Prancis (Barat). Tak heran jika Charles Pasqua berteriak ketakutan: “ Kami ingin Islam mau mengikuti aturan main yang berlaku di Prancis. Kondisi ini diperparah lagi setelah terjadinya serangan 11 September 2001 yang menghancurkan gedung Word Trade Center (WTC) di Amerika. Islam tertuduh sebagai agama teroris. Kalangan politisi dan pejabat Prancis sudah lama merasa cemas akan perkembangan Islam yang kian hari kian banyak jumlah pemeluknya. Ditambah keberanian berekspresi seperti memakai jilbab, perkembangan itu menimbul kekhawatiran, Prancis akan menjadi kloni Islam atau Negara Imigran Muslim.
            Perkembangan Islam di Prancis meningkat seirama dengan meningkatnya kekhawatiran pemerintah Prancis.Karena itu seorang pemimpin partai Nasional Prancis, Bruno Meqret, melontarkan sinyalemen tentang apa yang disebut “koloni Islam atas Prancis”. Merget mengecam adanya pertumbuhan kekuatan Islam di negeriya. Namun berbeda dengan pasqua, presiden Nicolas Sarkozy, ketika hadir dalam buka puasa bersama warga Muslim di Masjid Raya di Paris dan melakukan dialog dengan para ulama Muslim di negeri itu. Pada kesempatan itu, Sarkozy menyatakan bersumpah akan melindungi hak-hak warga Muslim Prancis.”Saya akan berada di sisi kalian semua untuk membela hak-hak kalian. Saya juga minta kalian berada di pihak saya dengan menjalankan tugas-tugas kalian, ” kata Sarkozy, Ia mengungkapkan bahwa ada beberapa orang di pemerintahannya yang juga menjalankan ibadah puasa. “Ini menunjukkan bahwa dari lapisan atas sampai lapisan bawah masyarakat, Islam merupakan bagian integral dari negeri ini. Namun Sarkozy juga meminta agar semua warga negara menghormati nilai-nilai yang berlaku di Prancis, misalnya pemisahan antara gereja dan negara. Ia juga menyatakan mengecam pihak yang menggunakan nama Islam dalam melakukan tindakan kekerasan. Ia melanjutkan, “Saya tidak pernah mengkhianati komitmen saya untuk memberikan dukungan penuh pada Islam di Prancis dan untuk melawan ekstrimisme dengan seluruh kekuatan saya. Dua hal ini berjalan beriringan. Ada kelompok ekstrimis yang ingin mengakhiri kedamaian di negeri ini. Mereka yang membunuh dengan mengatasnamakan Islam dan ingin mendorong dunia ke dalam perang agama secara global telah memperburuk citra Islam, tandasnya. Dari presiden Sarkozy tersebut nampak bahwa umat Islam di Prancis harus menyesuaikan keislamannya dengan kondisi sekularis Prancis, jika tidak, mereka tetap dianggap musuh dan bukan warga Prancis.

Klik Dibawah Ini Untuk Menambah Wawasan Anda
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Share this article :

إرسال تعليق

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ilmu ngawor tepak - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger