AWAL MASUK DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INGGRIS

الأحد، 3 مارس 20130 komentar



AWAL MASUK DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INGGRIS


Sejarah pertumbuhan komunitas muslim di Inggris hampir serupa apa yang dialami di Prancis, yaitu melalui proses imigrasi. Imigrasi muslim ke Inggris mulai berlangsung pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 melalui pendaratan para pelaut yang direkrut oleh East India Cornpany (Perusahaan India Timur) dari Yaman, Gujarrat, Sind. Assam. tlen Bengal. [1]
Saat awal imigran muslim India dan Pakistan menetap di Inggris,pengaruh warisan kultural kerajaan dan struktur politik Negara setempat yang saling mendukung memperkuat dorongan Negara komunalisme. Selama hampir satu abad, umat islam harus belajar hidup dengan status minoritas dan jauh dari kekuasan politik di anak benua India, masyarakat inggris pasca perang memberi ruang  bagi identitas kebangsaan yang paralel.[2]
Setelah dibukanya terusan Suez pada tahun 1869 dan sejalan dengan meluasnya ekspansi kolonial Inggris, para pendatang muslim itu semakin lama semakin banyak dan rnulai membentuk pemukiman baru di kota-kota pelabuhan seperti Cardiff Shout Shields (Dekat Newcastle), London, dan Liverpool. Komunitas muslim di negara itu memiliki akar budaya yang berbeda satu sama lain. M. Ali Kettani, dalam bukunya "Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini" mengatakan imigran pertama ke Inggris adalah orang Yaman dari Aden. Mereka rnenghimpun diri di Cardif dan di situ membangun salah satu masjid pertama di negeri itu pada tahun 1870. Sebelum pergantian abad datang kelompok muslirn lain dari India dan menetap di dekat London, di sana mereka membangun masjid Shah Jehan di Woking.[3]
Sekitar abad ke-19, sejumlah pengusaha muslim juga telah berniaga ke kerajaan Inggris. Salah satunya adalah perusahaan terkenal "Mohamed’s Baths” yang didirikan oleh Sake Deen Muhamed (1750-1851). Selain pekerja dan pedagang, pada akhir abad ke-19 mulai masuk juga kelompok intelektual ke Inggris. Hal ini terlihat tatkala pada periode antara 1893 hingga 1908, sebuah jurnal mingguan bernuansa Islami dengan nama "The Cresent", mulai disebarkan di Liverpool. Pendiri jurnal ini adalah seorang muslim keturunan bangsawan Inggris yang bernama William Henry Quilliam, yang ditengah komunitas muslim dikenal sebagai Syekh Abdullah Quilliam, yang berprofesi sebagai pengacara. Dia masuk Islam pada tahun 1887 setelah lama bermukim di Aljazair dan Maroko. william Henry Quilliam (Syekh Abdullah Quilliam) bahkan memelopori pembangunan sebuah masjid yang sangat aktif dan menjadi pusat dakwah di wilayah Inggris.
Di Inggris identitas islam telah ada dalam kehidupan sosial dan politik sebelum pengaruh krisis ekonomi tahun 1970-an terasa. Masjid mulai ditemukan di sejumlah pelabuhan Wales sejak tahun 1930-an, dengan dukungan pemerintah kolonial. Masjid-masjid tersebut didirikan oleh para pelaut Yaman yang menetap di sana. Dengan kedatangan masyarakat muslim dari anak benua India pada periode pasca perang, jaringan masjid yang pertama di bangun di hampir semua kawasan industri di  Inggris. Tahun 1975, di Inggris tercatat sekitar seratus masjid.
Pertambahan jumlah masjid dalam perkembangan-perkembangan selanjutnya di Inggris sesungguhnya mencerminkan peningkatan jumlah komunitas muslim di Inggris. Peningkatan itu berhubungan erat dengan tahapan sejarah imigrasi kaum muslim secara besar-besaran dari berbagai negeri muslim ke Inggris tahun 1950-an, dan sebagai akibat penyatuan kembali keluarga imigran yang diterapkan awal dasarvarsa 1960-an, terutama dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Selain itu, sehubungan dengan terbitnya "Commonwealth Immigration Act" (Undang-undang Imigrasi Persemakmuran), tahun 1962, yang semakin memberikan kemudahan untuk menjadi warga negara Inggris bagi warga negara bekas jajahan Inggris, juga turut rnendorong laju migrasi ini
Pada tahun 1985, jumlah kaum muslim di Birmingham, yang umumnya terkonsentrasi di beberapa kawasan pusat kota, di perkirakan berjumlah 80.000 orang( 8 persen dari total jumlah penduduk). Di kota ini kaum imigran muslim menempati bagian besar tenaga kerja industri yang tidak terlatih. Di sini perkembangan masjid sangat cepat pada tahun 1950 dan 1960 didorong oleh tiga faktor. Pertama, konsentrasi para imigran di beberapa blok perumahan di masing-masing wilayah membuat lebih mudah untuk menjalankan ibadah di wilayah masing-masing dari pada harus pergi ke wilayah tetangga. Kedua, sebelum bersatu menjadi masyarakat muslim, orang ingin berkumpul dengan saudara-saudara satu etnis dan asal daerah, bahasa atau dialek. Maka muncul masjid Punjab,masjid merpuri dan masjid pathan (semua Pakistan). Ketiga ,penafsiran yang berbeda-beda yang dalam islam menyebabkan timbulnya fragmentasi.
Supermarket Halal
Pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an, masyarakat muslim merasa kesulitan dalam mengonsumsi makanan halal karena pada tahun ini restoran muslim masih sangat sedikit. Maka pada tahun 1998 Sher Azam (pengusaha muslim di Bradford) membangun Supermarket Al-Halal yang didirikan untuk kaum muslim, Supermarket besar yang karyawan dan kasirnya mengenakan jilbab ini dibangun sebagai koperasi islam pada 1985. Menurut Sher Azam, supermarket ini memiliki tiga tujuan, pertama, modal di kumpulkan dari saham yang berasal dari iuran sukarla anggota muslim, dan dengan demikian, menerapkan cara pengelolaan modal secara islami, karena dalam hukum islam melarang investasi dalam bentuk pinjaman kredit yang diasosiasikan dengan bunga(riba). Kedua, bisnis ini (yang mempekerjakan sekitar empat puluh karyawan) menyediakan lapangan kerja kaum muda komunitas yang terancam pengangguran. Ketiga, supermarket ini adalah toko, yang  masyarakat muslim dapat berbelanja tanpa ragu-ragu karena yang di jual di toko itu semuanya halal.[4]
Perjuangan Pendidikan Islam
Sistem pendidikan inggris didasarkan pada pemisahan kewarganegaraan dan kebangsaan, sistem persekolahan Negara tidak sekuler dalam pengertian sekolah di jadikan untuk membentuk warga Negara yang memiliki hak dan sistem nilai yang sama agama di keluarkan sepenuhnya dari wilayah publik. Kurikulum yang mencakup pendidikan agama, tidak terlalu mengejutkan bagi Negara yang dengan tradisi agama yang mapan dan kepala negaranya juga merupakan kepala gereja inggris. Undang-Undang pendidikan 1994  (di tetapkan  pada saat imigran masyarakat muslim mulai di persoalkan) menyatakan pelajaran, pelajaran di sekolah di mulai dengan sesi pertemuan berupa pembacaan perjanjian lama dan  baru. Hal ini membuat Kristianitas menjadi elemen dasar pendidikan sipil dan melestarikan identitas Kristen.[5]

Ketika anak-anak generasi pertama keluarga muslim masuk ke dalam sistem pendidikan inggris pada akhir 1960-an, para aktivis masjid dan kelompok-kelompok islam menghadapi persoalan kultural yang sangat serius, karena teman-teman sebaya mereka yang berasal dari latar belakang kultural yang berbeda, sedangkan orang tua mereka tetap tinggal di lalangan orang muslim. Karena khawatir akan mempengaruhi identitas islam maka pada tahun 1966 lahirlah Muslim Educational Trust. Organisasi yang muncul dari gerakan mawdudi ini di pimpin seorang disen studi bisnis di sebuah universitas Bengali yang mengabdikan energinya untuk dakwah islam ke seluruh dunia. Publikasi perserikatan yang didesain untuk melestarikan identitas cultural islam yang spesifik dan mencegah asimilasi para pelajar muslim dalam masyarakat Inggris. Pendidikan agama islam di Inggris yang di harapkan dapat menjaga identitas anak-anak muslim dari pengaruh masyarakat barat yang permisif dan matrealistik di pandang tidak memadai. Dan disekolah-sekolah negeri, ajaran Kristen mendominasi kurikulum, terutama dalam pelajaran sejarah dan bahasa inggris. Di samping itu, kebanyakan sekolah Inggris tidak memisahkan siswa perempuan dan laki-laki, padahal ALLAH tidak menciptakan perempuan dan laki-laki secara identik, dan karena itu pula Islam menuntut agar anak laki-laki dan perempuan duduk secara terpisah. Para orang tua menuntut agar perserikatan, menekan otoritas pendidikan agar mempertahankan sekolah perempuan. Seragam sekolah harus memberikan kelonggaran kepada siswi muslim untuk mengenakan busana muslim (jilbab, rok panjang dan jubah) dengan warna sama dengan seragam sekolah. Makanan yang disediakan di sekolah harus halal meskipun itu dari hewan, tapi tata cara penyembelihannya menggunakan tata cara islam. Pada akhirnya sekolah juga harus menyediakan musholla dan pada hari jumat, para pelajar muslim harus di perbolehkan pergi meninggalkan sekolah untuk menjalankan shalat jumat bersama dengan umat lain kecuali sekolah bersedia menyediakan imam untuk memimpin shalat.

Di sini, Muslim Educational Trust menuntut dua bentuk tuntutan, Pertama, menuntut sejumlah ketetapan yang memungkinkan para pelajar muslim dapat menjalankan hokum islam secara ketat dengan memberikan elonggaran atas beberapa peraturan umum. Kedua menuntut perbaikan muatan kurikulum karena dianggap mengarah kepada budaya permisif dan erat dengan nilai Kristen.[6]
Organisasi-organisasi Islam di Inggris
Ada sejumlah organisasi islam di Inggris, yaitu:
·         Forum Muslim Inggris
·         Asosiasi Muslim Inggris,
·         Asosiasi Muslim Inggris Ahmadiyah,
·         Islamic Society of Britain,
·         Dewan Muslim Inggris,
·         Misi Islam Inggris (UKIM),
·         Dewan Muslim Sufi,
·         Imam Masjid & Dewan Penasehat Nasional,
·         Minhaj-ul-Quran Inggris,
·         Muslim Public Komite Urusan Inggris,
·         Parlemen Muslim Inggris Raya dan
·         Pendidikan Muslim Terpercaya.[7]
Pada tahun 1951, penduduk muslim di negara itu diperkirakan baru mencapai 23.000 jiwa. Sepuluh tahun belakangan, populasi penduduk muslim di Inggris mcniadi 82.000, dan pada tahun l97l sudah mencapai 369.000 jiwa.
Sebuah survei tahun 2009 sikap Muslim Inggris masih sangat konservatif terhadap isyu-isyu yang memang sensitif dalam Islam homoseksualitas dan hukuman mati.
Sebagian besar Muslim di Inggris tinggal di Inggris dan Wales: dari 1.591.000 Muslim yang tercatat pada sensus tahun 2001, sebanyak 1.536.015 tinggal di Inggris dan Wales, di mana mereka membentuk 3% dari populasi pada tahun 2001; sebanyak 42.557 tinggal di Skotlandia, membentuk 0,84% populasi; dan sebanyak 1.943 tinggal di Irlandia Utara.
Dan saat ini. jumlah penduduk muslirn di Inggris sekitar 2 juta jiwa.


[1] Perkembangan-islam-di-inggris.html tersedia di http://lemahbulu.blogspot.com/2011/10/l  Di akses  pada tangal 28 oktober 2012
[2] Gilles kepel, ALLAH in thewest pergerakan-pergerakan islam di Amerika dan Eropa,(Yogyakarta: Jendela 2003) h.159
[3]M.Ali Kettani. Minoritas Muslim Dewasa Ini. Cet.l; (Jakarta: Rajawali Press, 2005).

[4] Gilles kepel, ALLAH in thewest pergerakan-pergerakan islam di Amerika dan Eropa,(Yogyakarta: Jendela 2003) h.169
[5] Gilles kepel, ALLAH in thewest pergerakan-pergerakan islam di Amerika dan Eropa,(Yogyakarta: Jendela 2003) h.171
[6] Gilles kepel, ALLAH in thewest pergerakan-pergerakan islam di Amerika dan Eropa,(Yogyakarta: Jendela 2003) h. 172-174.
[7] dikutip dari eramuslim.com di akses pada tanggal 27 oktober 2012


Klik Dibawah Ini Untuk Menambah Wawasan Anda
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Share this article :

إرسال تعليق

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ilmu ngawor tepak - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger